Mengapa Ibadah Bermacam-Macam?
gambar: brilio.net
Manusia dilahirkan didunia ini tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT, selaku tuhan semesta alam yang berhak untuk disembah. Sebagaimana yang terekam dalam firman-Nya;
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
"Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi pada-Ku.”
(QS. At Thur 56)
Allah SWT telah mensyariatkan banyak ibadah untuk manusia
dalam rangka menjalani ketaatan dan pengabdian kepada-Nya, baik yang berupa
ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Ibadah wajib bisa kita ambil contoh seperti
sholat rowatib yang dilakukan sebanyak lima waktu dalam sehari semalam,
puasa wajib yang dilakukan sebulan penuh pada Bulan Ramadhan, mengeluarkan
zakat bagi yang mempunyai kelebihan harta, serta menunaikan haji bagi yang
sudah mampu.
Adapun ibadah sunnah lebih banyak lagi variannya, seperti
puasa senin kamis, sholat malam, sholat witir, sholat dhuha, membaca al Quran,
sedekah, berdzikir, dan sebagainya.
Lalu mengapa kita diperintahkan untuk menjalani berbagai
macam ibadah dalam hidup kita?
Selayaknya kita ingat firman Allah;
وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها
“Dan jika
kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan
jumlahnya.” (QS. An Nahl 18)
Benar. Jika saja seluruh
lautan kita jadikan tinta, dan seluruh pohon kita jadikan pensil tentu tudak
cukup menuturkan nikmat yang Allah SWT berikan secara terperinci. Kita
bayangkan saja betapa berharganya satu anggota tubuh dan indera kita seperti
mata dengan penglihatan yang sempurna, sepasang tangan dan kaki yang berfungsi
dengan normal, organ tubuh yang tetap aktif bekerja, dan sebagainya.
Kita ambil sampel ketika
mata kita terkena iritasi hingga memerah dan sakit saja sudah menghambat
penglihatan dan aktifitas kita, apalagi ketika mata sudah tidak berfungsi sama
sekali? Ketika kaki keseleo atau tangan terbentur saja bias mengurungkan
beberapa aktifitas, apalagi kalau kaki dan tangan itu tidak ada sama sekali? Allahu
Akbar. Allah maha besar. Itu sungguh belum apa-apa.
Sejatinya salah satu
intisari ibadah merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah atas segala
karunia yang telah diberikan secara gratis ini kepada manusia. Maka beraneka
jenisnya ibadah yang disyariatkan menunjukkan atas banyaknya jenis nikmat yang
kia terima meskipun pada kenyataannya tidak semua jenis ibadah itu kita lakukan
secara sempurna dan Allah pun sebenarnya juga tidak merasa dirugikan ketika
kita enggan menyembah dan mentaati-Nya. Sama sekali.
Pada akhirnya ungkapan
syukur itu tak dapat mempresentasikan seluruh nikmat yang tak terhitung
jumlahnya sedangkan manusia hanya mampu beribadah dengan penuh batas. Jadi andaikata
seluruh hidup ini kita isi dengan puasa sepanjang hari dan sholat di seluruh
malam serta melaksanakan seluruh bentuk ibadah tentu belum cukup untuk
mengekspresikan rasa syukur yang tiada batas. Allahu a’lam.

0 Komentar Untuk "Mengapa Ibadah Bermacam-Macam?"
Post a Comment